Selasa, 16 Agustus 2011

Kemandirianku dan Penyesalamu

Aku tahu mengapa ayah mengeluarkan airmata saat kita hendak meninggalkan sekolahku tadi?

Karena ayah teringat perlakuan padaku yang selalu ayah anggap salah!



Aku tahu mengapa ayah ingin menangis dan tak berani melihatku?

Karena ayah dulu selalu melihat sisi jelekku yang selalu melawan dan tidak menurut kata ayah



Aku tahu mengappa ayah menangis?

Karena ayah bangga terhadapku walau ayah sangat tidak memberikan perhatian padaku



Walau ayah tidak memperhatikan atau tak mengurusku namun aku masih bisa menjaga nama baik ayah, aku bisa memberikan hasil yang cukup memuaskan. Aku telah membuktikan pada ayah kalau aku tidak selalu terlihat jelek. Aku yakin, ayah menyesali semuanya dan bukan karena ayah saja, ini semuya kulakukan untuk membuktikan bahwa aku bisa menjadi yang ayah inginkan walau tak sepenuhnya. Ini kulakukan untuk bundaku yang berada di sisi Tuhan. Dan aku selalu merasa dan yakin, bunda selalu melihatku. Melihatku yang sedang bersedih maupun senang. Melihatku sedang kesepian, menangis maupun tertawa.



Aku memang selalu melawan dengan ayah, aku selalu menentang kehendak ayah. Ayah tak pernah mendengarkanku. Ayah selalu menyesali hal itu setelah kejadian ini. Aku masih menjadi anak baik-baik walau aku tidak diberi perhatian, walau aku ditelantarkan. Aku berjuang sendiri tanpa dukunganmu, kau selalu bersama istrimu!



Sebenarnya aku merasa sedih saat ayah bersamanya bahkan ayah membelanya!

Aku CEMBURU AYAH!!!



Hati ini sakit saat ayah terlalu membelanya, dan sekarang ayah sadar walau tanpa perhatian ayah aku bisa seperti ini. Aku bisa membuktikannya. Aku harap ayah berubah, aku harap ayah bisa sedikit memberikanku perhatian dan kasih sayang. Aku kangen dengan ayah yang dulu. Aku kangen saat kita jalan bersama-sama. Aku ingin bermanja-manja pada ayah. Saat ku lebih dewasa lagi, aku tidak akan bermanja-manja lagi dengan ayah. Selagi ayah masih ada, aku ingin meluangkan waktuku untuk ayah.



Aku menangis saat aku merindukan masa itu

Aku rindu dengan kasih sayang ayah yang dulu

Aku menangis saat ayah menyakitiku hanya karena istri ayah



Hanya satu yang kuminta darimu

Tidak perlu dibayar



Aku hanya ingin ayah bisa kembali pada anak kandungmu, selalu bersama kami di waktu luang, dan juga memberikan kasih sayang yang penuh dan membuatkan kami merasa nyaman dan hangat



Walau aku selalu melihat ayah, tapi ayah terasa jauh bagiku



Aku Kangen Ayah ...

Aku Ikhlas

Tidak apa jika kamu menghindariku. Aku tahu aku yang membuatmu seperti ini. Aku memang bodoh, mengapa aku kirim kata-kata itu. Aku yakin kamu semakin tahu perasaan ini dan kamu mencoba menghindar dariku. Aku tahu kalau kamu tahu akan perasaanku tetapi aku berpura tak tahu.

Walaupun kamu tak ingin menegurku terlebih dahulu, aku yang akan menegurmu terlebih dahulu. Aku tak ingin mengulang kesalahan yang sama. Aku telah membuatmu salah paham sebelumnya dan sekarang aku tak ingin kita tak berteguran lagi. Walau aku sebenarnya tidak ingin menegurmu karena suasana hati yang selalu berubah tapi aku tak ingin kita menjauh. Aku tahu persis bagaimana dirimu?

Jika kamu tak ingin bersamaku, bermainlah bersama teman-temanmu!

Tetapi jika kamu dihianati dan disakiti oleh teman-temanmu, kembalilah padaku! Aku amsih tetap berdiri menunggu kedatanganmu, aku siap menyembuhkan luka hatimu dengan penuh ketulusan.

Tidak apa jika aku dipermainkan olehmu, walaupun aku terombang-ambing aku tidak apa. Merasa sakit pun tak masalah.

Aku tak tahu apa yang sebenarnya terjadi pada diriku. Saat menyukai seseorang, apapun diserahkan! Walau sebenarnya itu salah. Aku tahu ia belum tentu melakukan hal itu, aku tahu dari dulu. Tapi aku tak dapat mengendalikan diri saat bersama orang yang kusuka.

Mungkin aku mengucapkan hal ini tetapi saat bersamanya aku seperti tak terkendalikan


Setahun sudah aku menyembuhkan luka hati, aku berusaha kuat menjalani hidup dengan batin yang sakit. Hati ini kosong, tak seorang pun yang mengisi. Entah mengapa hati ini memilihnya. Mungkin saat itu kebetulan hati ini kosong dan dia yang menjadi satu-satunya teman laki-laki karibku. Kusadari, aku pernah menyakitinya. Karena sikapnya yang dapat membuat orang terluka. Aku mencoba menyadarkannya tapi ia tetap begitu.


Aku sedih karena aku menyukainya tapi aku akan menangis jika ia pergi

Hampir saja hilang perasaan ini namun ia muncul dalam kehidupanku


Hati dan pikiranku hanya tertuju padanya
Dia telah menyita semua waktu

Aku benar-benar bodoh!!
Aku tahu hal itu salah, tapi hatiku menggerakkan seluruh raga dan terus mencarinya

Aku berusaha menghindarinya
Mengendalikan anggota tubuhku, perasaanku agar tak tertampak tapi aku tak bisa. Aku tak bisa berbohong akan perasaan ini.


Aku tak tahu mengapa aku bisa menyukainya
Dan aku tak tahu sejak kapan muncul perasaan itu?

Ini membuatku bertanya-tanya dan tidak aka nada habisnya
Aku tak menemukan jawabannya
Dan aku tak bisa mengendalikan semua ini


Tuhan telah mengatur jodoh
Tetapi mengapa banyak orang yang mencarinya?
Berusaha mencari bukan berarti mencoba kan?


Jika dia untukku suatu saat ia akan kembali padaku
Aku hanya perlu berdiri di tempat sambil melakukan sesuatu
Bukan berarti mencarinya yang lain tetapi

Melakukan sesuatu seperti halnya belajar, bekerja, beribadah dan Tuhan akan memberikan sesuatu sesuai dengan apa yang kita lakukan

Tuhan itu baik bahkan Maha Baik

Seseorang yang terus berpikir mungkin bisa stress?

Tetapi jika berpikir akan suatu kejadian di masa lalu, kita sedang bercermin. Mengingat apa yang dilakukan di masa lalu, kesalahan maupun hal lainnya. Jangan sampai terulang kembali!


Menunggu itu membosankan
Melelahkan
Belum ada kepastian
Gelisah
Khawatir

Dan pada akhirnya bisa kecewa, sakit hati dan frustasi bahkan bisa membuat seseorang menangis?

Mengapa tahu akhirnya begitu masih mau menunggu? Padahal tahu resikonya?


Karena kita semua memiliki perasaan dan harapan

Seseorang yang berpikir positif dan selalu berharap bisa saja mendapatkan apa yang dia inginkan dan diiringi dengan berusaha

Jagalah hatimu!
Jangan sampai banyak terluka!

Jika hari ini gagal maka cobalah di kemudian hari
Jangan berpikir “besok aku akan mati untuk apa aku cape-cape melakukannya”
Tetapi berpikirlah
“Oh besok aku akan mati, aku harus melakukannya semaksimal mungkin”


Mintalah pada Tuhan!
Pasti Tuhan akan kasih

Tetapi jika kamu tidak meminta, maka Tuhan tak akan member

Diiringi dengan usaha



Thursday, August 16, 2011

Sabtu, 13 Agustus 2011

Kegagalan adalah Hal yang Wajar

Aku memang sempat menangisi kegagalanku


Orang-orang tak mempercayaiku


Aku hampir putus asa


tetapi saat ada seseorang yang mengakui keberadaanmu,memberimu suatu kepercayaan bahwa kamu bisa melakukannya. Kamu akan lebih mengistimewakan dirinya.


Aku sempat menyalahkan diriku

Aku sempat membenci diriku


tetapi saat ada seseorang menyukaiku

mau berteman denganku


aku berpikir "oh mereka menyukai diriku?mengapa aku membenci diriku?"


Yang bisa kulakukan hanyalah berusaha dan berdoa kepada Tuhan


Tuhan tahu segala apa yang terlihat dan tersembunyi


Dan Tuhan tahu apa yang istimewa dalam diriku hingga aku dihidupkan di dunia ini


Semua manusia termasuk aku

pasti pernah putus asa dan membenci diri ini


karena kesulitan yang ada membuat kita semua membenci diri kita sendiri


tapi tahukah kalian? sebagian orang-orang yang kamu kenal menyukai dirimu dengan apa adanya walau dengan segala kekurangan yang ada


Kita hanya dapat mengoreksi diri

seperti halnya kita bercermin setiap saat


bagaimana cara bercermin?

mari kita melihat masa lalu yang kita lakukan

kesalahan yang dulu kita lakukan,kita tutupijika tak dapat dihilangkan!


kita sebagai makhluk yang lemah hanya bisa berusaha ^_^